Siapa sih yang tidak pernah makan pisang? Terlebih lagi, siapa sihyang tidak pernah mencoba ayam? Tapi bagaimana dengan pisang ayam? Kue ini merupakan salah satu kue tradisional yang dari lama saya incar. Alasannya simpel, karena tidak seharusnya ayam dan pisang bersatu.
Untungnya, salah satu toko kue tradisional di Bandung menjual kue ini. Karena itu, saya super excited ketika akhirnya bisa mencoba kue ini. Kue pisang ayam berwarna putih dengan tekstur kenyal khas kue tradisional berbahan dasar tepung hunkwe. Teksturnya dan warnanya persis seperti kue nagasari. Bisa dibilang, kue pisang ayam merupakan nagasari versi asin. Bila dilihat daribentuknya, bila nagasari dibungkus dengan daun pisang berbentuk kotak, maka kue pisang ayam dibungkus berbentuk segitiga (sumpil).
Saat gigitan pertama, saya langsung membongkar perut kue pisang ayam, dan ternyata…………….. tidak ada pisang di dalamnya. Setelah meng-googling bahan dasar kue ini, ternyata, kue ini memang tidak menggunakan pisang SAMA SEKALI. Alih alih diisi dengan pisang dan ayam, kue ini diisi dengan suwiran ayam dan parutan pepaya muda yang dimasak dengan aneka rempah, mulai dari daun salam, daun serai hingga daun jeruk. Karena masih penasaran, akhirnya saya mencari di buku kumpulan resep majalah, dan ternyata, memang dalam resep kue pisang ayam, tidak ada satupun buah yang digunakan sebagai bahan isian.
Untuk rasanya cukup unik. Karena bahan isian dimasak dengan berbagai macam rempah dan bumbu yang mengeluarkan aroma khas, isi kue ini terasa “wangi”, yang sayangnya, tidak cocok untuk lidah saya (dan lidah teman-teman saya yang saya jadikan kelinci percobaan). Mungkin karena rasanya yang asing sehingga kurang cocok dilidah.
Kue pisang ayam, meskipun tidak terdapat pisang sama sekali di dalamnya, wajib di coba bila tanpa sengaja menemukan penjual kue ini. Meskipun rasanya yang unik belum tentu cocok dilidah semua orang.
-A
andietafoodjourney.wordpress.com 