Food Journey : Bacang Panas Braga

Awalnya, niat blog ini hanya untuk mendokumentasikan makanan tradisional Indonesia. Tetapi, bacang panas dengan isi yang meleleh ini terlalu sayang untuk dilewatkan. Semakin nikmat sambil menikmati pemandangan sore di Bandung. Menikmati bacang panas dengan latar belakang langit yang memerah, maka nikmat Tuhan mana yang kau dustai?

dsc_0628

Siapa sih yang tidak pernah makan bacang? Bacang mudah ditemukan di Indonesia. Makanan ini berasal dari China, Zongzi (粽子). Zongzi sendiri biasa diisi dengan berbagai macam isi, asin (daging, ayam, babi), manis (pasta kacang merah) atau tanpa isi dan di cocol ke saus gula. Zongzi atau bacang sebelumnya pernah saya ulas lebih dalam disini

 

Bacang memang salah satu makanan yang paling saya sukai. Selain murah, bacang yang terbuat dari beras/ketan juga mengenyangkan bagi orang Indonesia yang “belum makan bila belum nasi”. Belum lagi bacang dibungkus dengan daun sehingga dapat dimakan sambil jalan. Cocok bila sedang buru-buru, atau bila sedang terlambat. Terutama untuk dimakan saat sarapan (apalagi bagi saya yang sering makan sarapan sambil lari-lari karena terlambat. Bacang bisa dimakan sambil berlari dan menambah tenaga).

Kenyang, murah, enak, simpel. Apalagi yang kurang?

Di Bandung, terdapat salah satu penjual bacang yang terkenal, Bacang Panas Braga. Bacang ini dijual di Braga, tepatnya, di gang sebelah Kimia Farma Braga, persis di depan museum KAA. Bacang Panas Braga baru buka di sore hari, diatas jam 5 sore.

dsc_0640

dsc_0630

Nah lalu apa yang berbeda dari bacang ini selain penampilannya yang menguras liur? Bila biasanya di Indonesia bacang diisi dengan daging atau ayam, maka bacang ini diberi tambahan lagi, yaitu di siram dengan…….. londo! Londo (lemak/tetelan) sapi yang disiram keatas bacang hingga meluber menjadi kunci dari bacang ini. Londo dimasak dengan aneka bumbu dan rempah hingga bumbu meresap dan londo berubah menjadi bening.

dsc_0637

isi bacang

Bacang yang masih panas dibelah, lalu isi disiram diatasnya, dilengkapi dengan kuah pedas. Bagi penyuka pedas, setelah kuah disiram maka bacang akan dikucuri dengan sambal. Bacang nikmat dinikmati panas-panas.

Untuk rasanya? Jangan ditanya. Tekstur nasi isi bacang tidak terlalu padat seperti lontong, yang membuat bacang ini lebih mudah dimakan diatas piring, tidak dikupas bungkusnya lalu digigit. Nasi yang panas bercampur dengan lemak sapi yang meleleh dimulut. Ditambah dengan kuah hangat dengan rasa pedas yang tipis. Nyam!

 

cover

Untuk harganya? Hanya Rp 7.000,-!

Murah, enak, mengenyangkan.

Wajib dicoba bila mengunjungi Bandung!

-A

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s